Psikologi abnormal membagi 2 kriteria berdasarkan perhitungan Kuantitatif dan kualitatif :
Kuantitatif
Dari
segi kuantitatif, individu yang berada pada wilayah normal adalah 2/3 dari
populasi yang ada. Sementara 1/3 populasi yang condong mengarah ke arah kiri
termasuk dalam kategori abnormal inferior dan yang mengarah ke arah kanan
termasuk dalam kategori abnormal superior.
Kualitatif
Dari
segi kualitatif, setiap individu memilik daya integrasi ( kognitif, afektif,
dan psikomotorik ), namun pada pribadi-pribadi yang mengalami abnormal, mereka
akan memiliki simptom-simptom atau keluhan yang membuatnya melebih-lebihkan
sesuatu hal untuk melepaskan/ lari dari tanggung jawab sosialnya.
Kriteria
Psikoanalisa
Tingkat
kesadaran seseorang bisa mempengaruhi tingkah lakunya. Jika seseorang sering
melakukan repres/ menahan sesuatu yang dirasakannya dalam alam bawah sadar
membuat dirinya menjadi tidak dapat mengeluarkan/ bertingkah laku yang
sebenarnya, dan lama kelamaan hal itu membuat dirinya bisa menjadi pribadi yang
abnormal yang di awali dengan hambatan-hambatan psikologis.
Perkembangan
Psikoseksual
Individu
akan mengalami tahap perkembangan di dalam hidupnya, pada psikoanalisis ini,
individu akan melalui beberapa tahap perkembangan, yaitu : tahap oral (mulut),
anal (anus), phalic (alat kelamin), laten (istirahat seksual), genital (minat
seksual/lawan jenis). Jika individu mengalami fiksasi atau ada tahap yang
terlewati dan kurang puas. Individu bisa mengalami gangguan psikologis, namun
lebih ke arah gangguan seksual.
Determinasi
sosial-kultural
Tempat
dimana individu di lahirkan dan individu tinggal dapat mempengaruhi perilaku
individu tersebut ( culture bone system)
Defense
mechanism
Dalam
teori psikoanalisa defense mechanism dilakukan jika individu tidak dapat
mengatasi sesuatu hal yang dihadapi individu yang kurang diinginkan yang dapat
menimbulkan konflik baik dengan diri sendiri ataupun orang lain. Defense
mechanism bisa berhasil dan tidak berhasil untuk mengatasi konflik yang di
alami individu, namun jika terlalu keseringan di gunakan, defense tersebut
menjadi tidak efektif lagi dan membuat individu ketergantungan. Sehingga saat
individu sering melakukan defense, individu tidak dapat menanganin konfliknya
tetapi akan menjadi frustasi. Termasuk juga, jika seorang individu mengalami
ketidak seimbangan antara id, ego, dan superego. Individu tersebut akan
mengalami gangguan karena ego sudah tidak bisa lagi memutuskan yang seharusnya.
Kriteria
Perilaku Abnormal
1.
Infrequency dan Abnormality ( the statistical definition )
- Adanya
delusi/waham dan halusinasi.
Delusi/waham
: kepercayaan terhadap yang tidak tepat, kesalahan persepsi tentang penilaian
diri, dan tidak dapat di koreksi.
Halusinasi
: kesalahan persepsi terkait proses penginderaan/ kesalahan penginderaan.
-
Frustasi : tidak bisa mencapai tujuan hidupnya
-
Stres : kegagalan dalam menangani frustasi
-
Depresi : mengalami stres yang berkepanjangan
2.
Feeling Discomfort as Abnormality ( the experiental definition )
-
merasakan cemas berlebih, sedih mendalam, depresi.
-
bunuh diri : commit suicide -> adanya perencanaan untuk melakukan bunuh diri
( belum terlaksana )
suicide
-> individu berhasil melakukan bunuh diri
KRITERIA ABNORMAL
1.
Aspek Biologis
Ketidakseimbangan
zat-zat biokemis di dalam sistem syaraf . Berfungsi untuk melancarkan proses
sinapsis. Ada tidak adanya zat biokemis ini yang dapat menyebabkan munculnya gangguan
abnormalitas. Adanya
siptom jasmani yang mencakup : tidur, nafsu makan, dan tingkat energi.
2.
Aspek Psikologis
Adanya
pengalaman penginderaan dan persepsi yang tidak normal ( pengalaman traumatis )
.
Adanya
penyimpangan dalam proses kognitif / distorsi kognitif. adanya emosi
yang terganggu.
dan keadaan Distres
/ kesedihan yang mendalam sehingga dapat
menimbulkan tingkahlaku maladaptif.
3. Aspek Sosiokultural
Yaitu bentuk pelanggaran normal sosial. sebagai contoh mengganggu atau sampai menyakiti orang lain.
referensi :
Akbar, Zarina . 2012. Bahan Ajar Slide Power Point Psikologi Abnomal: Pendekatan Historis Abnormal-Materi I. Psikologi UNJ.
referensi :
Akbar, Zarina . 2012. Bahan Ajar Slide Power Point Psikologi Abnomal: Pendekatan Historis Abnormal-Materi I. Psikologi UNJ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar