Riwayat Kasus Ryan Jombang :
Very Idham Henyansyah alias Ryan, 34 tahun adalah seorang pria asal Jombang, Jawa Timur yang merupakan pelaku pembunuhan berantai (mutilasi) di Jakarta dan Jombang yang terungkap pada tahun 2008. Ryan diduga mengalami gangguan seksual dan gangguan jiwa oleh khalayak umum berdasarkan berita di televisi.
![]() |
Very Idham Henyansyah |
Ryan merupakan bungsu dari dua bersaudara, kakak Ryan yang bernama Mulyo Wasis (44) merupakan saudara sekandung satu ibu namun lain ayah. Sewaktu kecil Ryan lebih sering hidup pisah dengan orang tuanya dan tinggal di pesantren. Menginjak bangku SMP, perilaku Ryan mulai berubah, ia lebih sering melakukan kegiatan yang dilakukan oleh perempuan kebanyakan, seperti menari, menyanyi, dan berdandan. Di seolahnya Ryan juga lebih sering bergaul dan memiliki banyak teman perempuan. Ryan dikenal cerdas, pandai bergaul, cekatan.Menginjak bangku SMA, Ryan sempat menduduki sekolah favorit di Jombang tetapi menurut teman-temannya perilaku Ryan kian labil. Tidak sampai satu bulan, Ryan pindah ke SMA yang lain dan tidak bertahan lama. Akhirnya Ryan memutuskan untuk pindah ke Jakarta. Dan disanalah kehidupan Ryan sebagai homoseksual mulai tampak terlihat jelas.Pertama kali Ryan menginjakkan kaki di Jakarta, Ryan mulai bergaul dengan kalangan homoseksual menengah ke atas. Ryan merasa dirinya lebih diterima di kalangan homoseksual tersebut. Di Jakarta Ryan hidup berpindah-pindah , dari kamar kosan hingga apartemen mewah.
Investigasi Kasus Pembunuhan
Menurut pengakuan Ryan, korban pertamanya adalah Guruh
Setiyo Pramono (27). Guruh di bunuh oleh Ryan dengan menggunakan benda keras
yang di pukulkan ke kepala Guruh, lalu di mutilasi oleh Ryan. Jasad Guruh yang
telah di mutilasi lalu di kuburkan di halaman belakang (kolam ikan) rumah orang
tua Ryan di Jombang. Ryan mengaku menyesali perbuatannya , ia menyesal karena
telah kehilangan kolam ikannya tepat ia biasa berlama-lama disana.
Di tepian kolam dan rerimbunan pohon bambu itu , ia biasa
menumphakan segala kerisauan, kekesalan, mimpi-mimpi dan harapannya, bahkan
teriakan tangisannya dengan bebas. Sejak
kecil Ryan memang suka memelihara ikan-ikan dan suka berbicara sendiri dengan
ikan-ikannya, “jelas Wasis kakak Ryan.
Awal Kasus
Menurut penjelasan Wasis, kakak Ryan perilaku Ryan berubah
ketika Ryan duduk di bangku SMP. Suatu hari, usai bertamasya ke pantai selatan
Jatim dengan teman-temannya. Ryan bercerita kepada Wasis, dia mendapat boneka
kencana dari Ratu Pantai Selatan. Ryan mendapat bisikan dari sang ratu agar
menjadi menantunya , namun Ryan menolak. Kata Ryan, jika dirinya menerima
permintaan sang Ratu, itu artinya Ryan akan mati. Sebulan kemudian, Ryan
mengaku bonekanya hilang. Setalah kejadian itu perilaku Ryan banyak berubah.
Dia lebih sering menekuni kegiatan keputrian seperti menari dan bersolek.
Perilakunya pun seperti perempuan. Saat sedang marah, Ryan sering menghancurkan
atau merusak hapir seluruh isi rumah dan duduk di tepian kolam ikannya.
Analisa kasus Ryan berhubungan dengan Abnormalitas :
Melihat kasus di atas, saya akan mencoba memaparkan pendapat
saya mengenai kasus Ryan berhubungan dengan psikologi abnormal.
Dari data yang di peroleh pada kasus tersebut, menurut saya
Ryan dapat di katakan sebagai individu yang memiliki hambatan dan gangguan
psikologis . Hal tersebut dapat dilihat dari masa kecil Ryan yang lebih sering
menyendiri dan tinggal tidak bersama orang tuanya. Hal tersebut mungkin saja
disebabkan karena ayah Ryan yang semestinya menjadi figur contoh untuk Ryan
telah meninggal saat Ryan masih kecil. Ibu Ryan yang memutuskan untuk menikah
lagi, yang mungkin saja membuat Ryan merasa tidak nyaman dengan ayah angkatnya
sehingga Ryan lebih sering memilih pisah dengan orang tuanya dan hidup di
pesantren. Menurut teman-teman dan kakak angkat Ryan, Ryan adalah seorang
pribadi yang cerdas, cekatan, dan pandai bergaul. Namun sayangnya Ryan, merasa
tidak memiliki teman bercerita ataupun teman yang dapat di percayanya yang
membuat dia lebih memilih untuk berdiam diri di kolam dan mengobrol dengan
ikan-ikan kesayangannya saat dia merasa sedih, bahagia, marah, dsb. Kehilangan
sosok ayah yang seharusnya menjadi figur contoh, membuat Ryan lebih merasa
nyaman ketika bersama dengan teman-teman perempuan di banding laki-laki. Ryan
jadi lebih senang melakukan kegiatan yang di lakukan perempuan seperti menari,
menyanyi, dan berdandan.
Karena gangguan yang di alami Ryan tersebut , Ryan menjadi
kurang di terima oleh lingkungan sekitarnya dan membuat Ryan lebih menarik diri
dari lingkungannya di Jombang. Namun hal itu berubah saat Ryan pindah ke
Jakarta, ia merasa sangat di terima setalah ia bergabung dengan kelompok
homoseksual di Jakarta, bahkan Ryan masuk ke dalam kelompok menangah ke atas.
Di kelompok tersebut Ryan memiliki kekasih yang bernama Noval, dan tampaknya
Noval adalah sosok yang sangat di sayangi Ryan dan seakan akan bisa menjadi
figur ayah yang dirindukan Ryan. Karena Ryan sangat menyanyangi kekasihnya,
Ryan jadi sangat posesif dan mudah marah jika ada salah seorang dari
kelompoknya ingin berhubungan dengan pacarnya tersebut. Dan hal itulah yang
membuat Ryan sulit untuk mengontrol dirinya, memulai melakukan pembunuhan dan
memutilasi korban-korbannya. Dan menurut saya, Ryan memutilasi dan mengubur
korbannya karena Ryan takut disalahkan atas perbuatannya dan mencoba
menghilangkan jejak atas semua perbuatannya itu.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat di simpulkan bahwa Ryan masuk ke dalam Abnormal, karena memnuhi 3 kriteria abnormal yang ada.
referensi :
Akbar, Zarina . 2012. Bahan Ajar Slide Power Point Psikologi Abnomal: Pendekatan Historis Abnormal-Materi I. Psikologi UNJ.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat di simpulkan bahwa Ryan masuk ke dalam Abnormal, karena memnuhi 3 kriteria abnormal yang ada.
referensi :
http://nasional.kompas.com/read/2008/07/25/05305117/di.kolam.ikan.ryan.mengubur.dendam.dan.kenangan.pahit
Akbar, Zarina . 2012. Bahan Ajar Slide Power Point Psikologi Abnomal: Pendekatan Historis Abnormal-Materi I. Psikologi UNJ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar